Jumat, 28 Agustus 2009

Bahagia dalam memberi

Pagi ini, dalam perjalanan dari rumah menuju kantor saya melihat suatu episode kehidupan.. seorang ibu dengan dua orang anak balitanya duduk di emperan ruko yang berjejer sepanjang jalan raya serpong; Sang ibu menggelar tempat duduk untuk anaknya, mengeluarkan dari tas tentengnya mangkok plastik kecil (bekas sabun colek tampaknya) yang berisi beberapa keping uang logam, sebuah wafer (mungkin untuk dua orang anaknya itu)

Memperhatikan keasyikan mereka dalam proses “persiapan” tersebut, langsung saya melihat kepada map coklat besar yang ada disamping saya yang berisi beberapa minuman jelly “cup” yang biasanya disenangi anak-anak (tadi malam seharusnya akan saya berikan buat anak-anak saya di rumah).. langsung saya hentikan mobil dan turun serta memberikan map tersebut kepada sang ibu. Ucapan terima kasih yang lirih keluar dari mulutnya dan saya membalas “sama-sama bu”; Saat saya naik ke mobil kembali, sempat saya menoleh kepada mereka... sang ibu membuka map dan duhhh .. saya melihat raut muka dan mata yang memancarkan rasa “bahagia” sambil memberikan kepada anak-anaknya. Saat itu juga rasa “bahagia” itu menular kepada saya sepanjang perjalanan menuju kantor yang berjarak sekitar 34 kilometer.

Dinilai dari jumlah uang, beberapa cup tersebut tidaklah berarti untuk ukuran saya ... tetapi bagi sang ibu dan anak-anaknya itu, mungkin itu adalah minuman pertama mereka di hari ini (bila sang ibu berpuasa, mungkin juga tidak ada makan sahur yang bisa mengisi perutnya?)

Saya hanyalah “supir taksi” yang menghantarkan setetes air bahagia di tengah padang pasir gersang kehidupan mereka..tetapi “kebahagiaan” yang saya rasakan dalam memberi itu sungguh luar biasa; Dan saya yakin, ini akan menimbulkan “efek bola salju” yang akan menggelinding sepanjang kehidupan saya hari ini..... semoga demikian.

Tangerang, 29 Agustus 2009 pagi hari.

PERSAHABATAN PETER DAN TINA

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun,
hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik
bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.
Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa berbagi
waktu denganku."
Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua
saja yang tidak punya pasangan sekarang."
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)
Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"
Peter: "Eh? permainan apaan?"
Tina: " Eng. .. gampang sih permainannya. . Kamu jadi pacarku dan aku jadi
pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"
Peter: "Baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa bulan
ke depan."
Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini akan
jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"
Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen
deh. katanya film itu bagus"
Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."
Peter : "Boleh juga..." (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)
Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis... Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.
Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Peter. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.
Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay . Bulan sudah menampakan diri,
langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear
untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.
Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China . Tina
penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya
mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang", kemudian peramal itu
meneteskan air mata..
Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi
karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan
berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya
pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi..
Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota .
15:20 pm
Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja. Kamu
mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari
ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
selalu macet.
15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.
Peter : " Ada apa pak?"
Orang asing: " Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu
adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu..Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang,tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik. Dia masih
bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya." Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.. Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.



Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.
23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya. Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Tina.. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"
Jam dinding berdentang 12 kali..... jantung Tina berhenti berdetak. Hari itu adalah hari ke 100...
Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.

Dear Friends :
Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?
Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi orang lain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?
Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah : Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang
menikmati kecantikannya sendiri?
Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?
Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?
Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan
dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung? Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?
Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda
tsb pasti dikabulkan?
Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan. Tapi jangan percaya semua yang saya katakan , sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang
yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat). Juga, jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya ........ karena lebih baik memberi daripada menerima bukan ??? =)

Ok, inilah yang harus anda lakukan . :
Kirim kepada SEMUA TEMAN anda!
Tapi anda harus MELAKUKANNYA dalam satu jam setelah membuka surat ini!

Sekarang . BUAT 1 PERMINTAAN !!!!

Buat sekarang,

Ini kesempatan terakhir anda!!!
Saya harap anda telah membuat suatu permintaan, Sekarang kirim surat ini kepada mereka.

Kamis, 27 Agustus 2009

Kebahagiaan

Apakah “muara” dari setiap tindakan/aktivitas yang kita lakukan sehari-hari? Apakah Anda ingin sukses? Apakah Anda ingin kaya raya dan terkenal? Apakah Anda ingin hidupnya berguna bagi orang lain? Tentunya, setiap tindakan/aktivitas yang kita lakukan ada tujuan/maksudnya, dan tentu saja setiap tindakan/aktivitas tersebut adalah hasil dari suatu “pilihan bebas” yang telah kita tentukan.

Saya menjadi saya seperti sekarang ini adalah hasil dari pilihan bebas saya di masa lampau. Setiap pagi Anda bangun tidur, Anda dihadapkan pada pilihan : bebas untuk tidur lagi, atau melakukan aktivitas ibadah; bebas untuk bersiap-siap melakukan segala aktivitas rutin harian Anda atau tidak melakukan apapun alias bermalas-malasan sepanjang hari. Apapun pilihan Anda, setiap orang tentunya menginginkan kebahagiaan.

Pilihan hidup yang telah saya tentukan saat saya menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di tahun 1977 adalah dalam rangka saya ingin meraih kebahagiaan tersebut, meskipun didalam perjalanan waktu pilihan tersebut kemudian berganti-ganti dari satu ke lain hal tetapi ujung-ujungnya tetap adalah dalam rangka pencarian kebahagiaan.

Pertanyaannya kemudian adalah mengapa semua orang (termasuk saya dan Anda) menginginkan kebahagiaan itu?

Jawaban hakikinya adalah “because we are created to be happy”, siapapun kita, apapun latar belakang/sejarah hidup kita, sesungguhnya kita semua diciptakan untuk berbahagia, kebahagiaan itu adalah “hak” setiap insan. Pada saat kita (saya dan Anda) terlahir ke dunia ini maka saat itu juga lahir “kebahagiaan” itu didalam diri kita. Perhatikanlah “peristiwa kelahiran”, disana ada wajah-wajah bahagia (pada kedua orang tua sang bayi, keluarga besarnya maupun sanak saudara, handai taulan yang turut memberikan ucapan selamat); Pengecualiannya adalah pada “peristiwa kelahiran yang tak diharapkan” (mungkin seperti korban perkosaan), tetapi banyak juga calon ibu tersebut tetap mempertahankan “janin” tersebut ..... itulah “kebahagiaan”

Kalau memang kebahagiaan itu adalah “hak” setiap orang yang diberikan Sang Pencipta pada saat insan yang bernama manusia ini dilahirkan, lalu kenapa banyak orang yang tidak bahagia dan menderita hidupnya? Bahkan, mungkin Anda sependapat dengan saya, bahwa pada kenyataannya lebih banyak yang menderita hidupnya ketimbang yang bahagia.

Lalu, apa sebenarnya pengertian kebahagiaan itu bagi Anda? Mungkin sebagian besar akan menjawab bahwa bahagia berarti :

- Terhindar dari masalah

- Tercapai apa yang saya inginkan/cita-citakan

- Menemukan “pasangan hidup” yang cocok

- Lulus test masuk PTN, jadi Pegawan Negeri, diterima bekerja

- Jauh dari penyakit

- Memiliki uang yang banyak

- Memiliki karier yang bagus

- Menerbitkan buku

- Membangun sekolah gratis

- Dan .... (saya yakin Anda dapat menambahkan ribuan rincian pada daftar ini)

Bila demikian, bila Anda masih banyak mendapat masalah (bahkan mungkin musibah), belum tercapai apa yang dicita-citakan, belum mendapat “pasangan hidup” yang cocok, sakit-sakitan, nggak punya uang, karier menthok, nggak dapat-dapat kerjaan dan sebagainya berarti Anda masih belum “berbahagia” ?

Menurut Anda, apakah orang-orang yang hidupnya bergantung pada belas kasihan orang lain (mengemis, meminta-minta, memulung barang-barang bekas) pasti menderita dan tidak berbahagia?

Menurut Anda, apakah orang-orang yang kebebasannya terpasung, hidup dibalik jeruji besi penjara pasti menderita dan tidak berbahagia?

Menurut Anda, apakah orang-orang yang tidak dapat melanjutkan sekolah formalnya karena ketiadaan biaya orang tua hidupnya tidak bahagia?

Lebih “parah” lagi bila ketidakbahagiaan itu dicari penyebabnya dari faktor-faktor eksternal (orang tua, musim, anak, lingkungan dan lain sebagainya) entah itu kejadian masa lalu maupun harapan-harapan di masa depan yang belum terpenuhi.

Ditengah kegalauan, kegamangan dan pencarian (yang terkadang tak tentu arah) kebahagiaan itulah Rumah Kebahagiaan mencoba hadir tuk saling berbagi, sebagai alternatif solusi (sudah ada Rumah Spiritual, Rumah Kesadaran, Rumah Senyum yang juga mencoba memberi alternatif solusi). Didalam Rumah Kebahagiaan ini, mudah-mudahan Anda akan dapat bertemu dengan Sang Guru Spiritual Sufi Mas Kris Gustav, yang dapat membantu Anda menyelesaikan masalah-masalah ketidakbahagiaan Anda melalui Olah Rasa dan Olah Hati; Anda juga akan dapat bertemu dengan Mas Rahmat Setiawan –Sang Guru Spiritual Therapist, SubConsciousMind Therapist, AuraSyifa.

Saya hanyalah “supir taksi” yang mencoba menghantarkan Anda untuk bertemu dengan beliau-beliau, Guru Kehidupan saya.

(ditulis ditengah suasana terik mentari siang menjelang sore di satu tempat di Cibitung, Bekasi....26 Agustus 2009)

Salam penuh kebahagiaan,

Djohan Kohar